Jumat, 19 Februari 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN KELAINAN JANTUNG KONGENITAL
A. Definisi
Yang dimaksud dengan kelainan jantung kongenital adalah kelainan structural dan atau pembuluh darah besar intrathorakal yang dapat menimbulkan gangguan fungsi kardiovaskuler.
B. Etiologi
Penyebab terjadinya KJK belum dapat diketahui secara pasti tetapi beberapa factor diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian KJK.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Perencanaan
1. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan cardiac output. Gangguan perfusi jaringan teratasi dalam waktu 3×24 jam.
Kriteria hasil :
- RR 30-60 x/mnt
Nadi 120-140x/mnt.
- Suhu 36,5-37 C
- Sianosis (_)
- Ekstremitashangat § Observasi frekwensi dan bunyi jantung
§ Observasi adanya sianosis.
§ Beri oksigen sesuai kebutuhan
§ Kaji kesadaran bayi
§ Observasi TTV.
§ Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy.
2. Inefektif pola nafas b.d akumulasi secret. Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan 1×24 jam
Kriteria hasil :
- RR 30-60 x/mnt
- Sianosis (-)
- Sesak (-)
- Ronchi (-)
- Whezing (-) § Observasi pola nafas
§ Observasi frekuensi dan bunyi nafas
§ Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi
§ Observasi adanya sianosis.
§ Lakukan suction
§ Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah.
§ Beri O2 sesuai program
§ Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien.
§ Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi O2
§ Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
3 Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak adekuat Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah 3×24 Jam.
Kriteria hasil :
- Tidak terjadi penurunan BB>15%
- Muntah (-)
- Bayi dapat minum dengan baik. § Observasi intake dan output
§ Observasi reflek menghisap dan menelan bayi.
§ Kaji adanya sianosis pada saat bayi minum.
§ Pasang NGT bila diperlukan.
§ Beri nutrisi sesuai kebutuhan bayi
§ Timbang BB tiap hari.
§ Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy.
§ Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit bayi.
4. Kecemasan ortu b.d kurang pengetahuan tentang kondisi bayinya. Kecemasan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1×24 jam
Kriteria hasil :
- Orang tua mengerti tujuan yang dilakukan dalam pengobatan therapy.
- Orangtua tampak tenang.
- Orang tua berpartisipasi dalam pengobatan § Jelaskan tentang kondisi bayi .
§ Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan penjelasan tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penyakit yang diderita bayi.
§ Libatkan orangtua dalam perawatan bayi.
§ Berikan support mental
§ Berikan reinforcement atas pengertian orangtua.
5. Resiko infeksi tali pusat b.d invasi kuman patogem. Infeksi tali pusat tidak terjadi dalam waktu 3×24 jam
Kriteria hail :
- Suhu 36-37 C
- Tali pusat kering dan tidak berbau.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat. § Lakukan tehnik aceptic dan antiseptic pada saat memotong tali pusat.
§ Jaga kebersihan daerah tali pusat dan sekitarnya.
§ Mandikan bayi dengan air bersih dan hangat.
§ Observasi adanya perdarahan pada tali pusat
§ Cuci tali pusat dengan sabun dan segera keringkan bila tali pusat kotor atau terkena feses.
§ Observasisuhu bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar